Materi Pelatihan Tenaga Medis
Selama kegiatan, peserta menerima materi komprehensif yang menekankan kecepatan, ketepatan, serta koordinasi tim dalam menangani insiden di lintasan.
Beberapa materi utama meliputi:
1. Pengenalan komponen sirkuit, untuk memastikan tenaga medis memahami titik-titik kritis dan akses evakuasi di Mandalika.
2. Resusitasi Tim Dinamik, simulasi penyelamatan korban dengan metode kerja sama lintas profesi.
3. Evakuasi aman pembalap motor dan mobil, teknik khusus yang disesuaikan dengan karakteristik kecelakaan balap.
4. Crash Code dan Komunikasi, sistem penanganan darurat berbasis kode untuk mempersingkat waktu respons.
5. Transfer pasien, prosedur medis dan logistik dalam membawa korban dari lintasan menuju medical center maupun rumah sakit rujukan.
Pelatihan dilaksanakan di beberapa titik strategis sirkuit, termasuk Medical Center sebagai pusat koordinasi, serta di area Tikungan ke-10 dan Tikungan ke-16. Kedua tikungan ini dipilih karena memiliki tingkat risiko insiden yang lebih tinggi berdasarkan pengalaman balapan sebelumnya.
Kesiapan MGPA
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menegaskan bahwa pelatihan marshal dan tenaga medis ini adalah bagian integral dari komitmen Indonesia untuk menyelenggarakan MotoGP dengan standar keselamatan internasional.
“MotoGP adalah olahraga dengan risiko tinggi, sehingga kecepatan dan ketepatan tenaga medis sangat menentukan. Pelatihan ini kami lakukan agar setiap tenaga kesehatan memiliki pemahaman yang sama, mampu bekerja secara terpadu, dan siap menghadapi skenario terburuk sekalipun," terang Priandhi Satria.
"Dengan dukungan tenaga medis dari berbagai daerah, kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu menghadirkan pelayanan medis berkelas dunia di Mandalika,” ujar Priandhi Satria.
Pelatihan marshal maupun tenaga medis menjelang IndonesianGP 2025 ini mengacu pada protokol Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) serta rekomendasi Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP.