MotoGP dalam Dunia Bisnis : Transformasi dari Ajang Balap Menjadi Aset Bernilai Tinggi

Photo Author
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 18:48 WIB
Para pembalap MotoGP mendapat sambutan luar biasa saat jumpa fans di kota Mataram NTB
Para pembalap MotoGP mendapat sambutan luar biasa saat jumpa fans di kota Mataram NTB

Peluncuran ini mempertegas posisi MotoGP sebagai produk hiburan global yang relevan dengan generasi digital.

Peluncuran musim MotoGP 2025 yang diselenggarakan pada Februari mendapat sambutan luar biasa.

Disiarkan oleh lebih dari 60 penyiar di 27 negara, acara ini menghasilkan lebih dari 85 juta impresi digital dan menambah lebih dari 162 ribu pengikut media sosial hanya dari satu rangkaian event, mencerminkan kekuatan engagement dan brand equity MotoGP di ranah digital.

Model Bisnis MotoGP yang Solid dan Diversifikasi Pendapatan

MotoGP memiliki struktur bisnis yang stabil dengan empat pilar utama:

*1. Media Rights (45%)*
Pendapatan terbesar berasal dari lisensi siaran televisi dan platform streaming resmi seperti VideoPass.

*2. Race Promotion (29%)*
Termasuk biaya yang dibayarkan oleh promotor lokal dan pemerintah untuk menyelenggarakan balapan, yang menunjukkan peran MotoGP sebagai katalis ekonomi regional.

*3. Komersial (18%)*
Meliputi sponsor global, lisensi dagang, hingga layanan eksklusif seperti VIP Village dan MotoGP Premier.

*4. Lainnya (8%)*
Pendapatan dari seri balap lainnya seperti WorldSBK dan MotoE.

Kontrak media dan promosi MotoGP umumnya berdurasi panjang, antara 3 hingga 10 tahun, dengan kenaikan nilai tahunan 3–7 persen.

Saat ini, sekitar 83% pendapatan media rights berasal dari Eropa, namun terdapat peluang besar untuk memperluas jangkauan ke Asia dan Amerika, seiring pertumbuhan minat masyarakat di kawasan tersebut.

Performa Finansial yang Menggembirakan

Dalam empat tahun terakhir, MotoGP berhasil mempertahankan pendapatan tahunan di atas €460 juta, dengan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) yang konsisten tinggi.

Meskipun pada tahun 2024 terjadi pembatalan tiga balapan (di Kazakhstan, India, dan Valencia), margin EBITDA tetap bertahan di atas 34%.

Menariknya, pengeluaran modal (capital expenditure) hanya berkisar 1,5% dari total pendapatan, menandakan efisiensi dan kestabilan finansial yang tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rama Pratama

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dua Pembalap Ini Dipastikan Absen di MotoGP 2026

Minggu, 7 Desember 2025 | 22:31 WIB

MotoGP Portugal 2025: Bezzecchi Rebut Pole Position

Sabtu, 8 November 2025 | 22:02 WIB

Aprilia Racing Catat Sejarah di GP Phillip Island

Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:32 WIB
X