OTO.VIRALNEWS.ID, Jakarta - Jorge Martin resmi bergabung dengan Aprilia setelah negosiasinya dengan Ducati berakhir tanpa kesepakatan.
Direktur Teknis Ducati, Gigi Dall'Igna, mengungkapkan bahwa permintaan gaji tinggi dari Martin menjadi alasan utama kegagalan transfer tersebut.
Awalnya, Martin digadang-gadang sebagai kandidat kuat untuk mendampingi Francesco Bagnaia di tim utama Ducati. Namun, setelah Marc Marquez menegaskan bahwa ia hanya akan bergabung dengan tim pabrikan pada musim depan, Ducati memutuskan untuk merekrut Marquez.
Pengumuman Ducati merekrut Marquez dilakukan setelah balapan di Mugello, Italia. Tak berselang lama, Jorge Martin dikonfirmasi bergabung dengan Aprilia.
Ironisnya, Martin menanggapi penolakan dari Ducati dengan merebut gelar juara dunia MotoGP 2024, mengalahkan Pecco Bagnaia yang sebelumnya meraih gelar juara dua musim berturut-turut.
Dalam perjalanannya, Martin hanya meraih tiga kemenangan balapan sepanjang musim, jauh di bawah Bagnaia yang mencatatkan 11 kemenangan.
Sementara itu, Marquez yang bergabung dengan Ducati harus puas finis di peringkat ketiga dengan jumlah kemenangan sama seperti Martin.
Menurut Dall'Igna, persoalan utama yang membuat Ducati mundur dari negosiasi dengan Martin adalah besaran gaji yang diminta. Selain itu, Dall'Igna masih meyakini bahwa Marc Marquez adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan Martin.
“Ducati tidak dapat memenuhi permintaan gaji Jorge Martin,” kata Dall'Igna, dikutip dari Motosan. “Dari sudut pandang performa, seperti yang saya katakan selama ini, saya yakin Marc lebih baik daripada Martin. Ini kenyataan, meskipun mungkin ini hanya pendapat saya.”
Dilaporkan bahwa Jorge Martin menerima gaji pokok sebesar USD 675 ribu per tahun bersama Pramac Racing.
Namun, jika naik ke tim pabrikan Ducati, Martin dikabarkan meminta kenaikan gaji hingga empat kali lipat dari jumlah tersebut. Sebagai perbandingan, Bagnaia diketahui menerima gaji pokok sekitar USD 5 juta per tahun dari Ducati.
