balap-mobil

Silaturahmi dan Evaluasi MFoS 2025 Berlangsung Seru : Koreksi, Usulan Hingga Komplain, Next Will Be Better

Jumat, 8 Agustus 2025 | 00:07 WIB
Peserta Silaturahmi dan Evaluasi Mandalika Festival of Speed 2025 foto bersama di akhir acara, jalan Cikini Raya no 70 Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025). foto : budsan

Amato Rudolph, wakil dari unsur pembalap mengusulkan, saat pit walk sebaiknya diatur antara pengunjung/fans dengan marshal.

"Soalnya, saya lihat sendiri, antara fans dan marshal berebut ingin foto dengan pembalap. Ada yang sampai jambak-jambakan. Ke depan bisa diatur, fans dan pengunjung duluan. Marshal berikutnya," usul Amato.

 

Eris Mahpud

Eris Mahpud, bos Eshark Motorsport menegaskan sebaiknya para pembalap yang sudah semestinya naik level, IMI harus melakukannya.

"Seperti di kelas ITCR 1200. Dua pembalap TGRI dan satu pembalap HRI, karena sudah 2 tahun lebih di Seeded B, sudah seharusnya naik ke Seeded A," beber Eris Mahpud.

"Kalau saya ngomong begini, saya nggak punya kepentingan apapun. Rava, anak saya, sejak awal sudah main di ITCR 1500. Tapi saya menyuarakan arus bawah, yang tidak berani menyampaikan unek uneknya," lanjutnya.

Okky Dewanto, koleganya, menyambung. "Memang kelas ITCR 1200 disebut kelas pemula dan pembinaan. Justru itu harus dilakukan penjenjangan yang benar. Kalau mereka terus di situ (Seeded B), gerbong tidak bergerak. Kasihan para pembalap pemula, gak ada kesempatan untuk bersaing di level atasnya," sebut Okky. 

 

Kusnadi Krida Mataram NTB

Hilman Sani dari penyelenggara BRZ Super Series menyebut, seharusnya bisa membalapkan 20 mobil Subaru BRZ pada putaran 3 dan 4 lalu.

"Namun karena satu dan lain hal, hanya bisa 16 pembalap. Sebenarnya, mobil sudah ready dan udah berea (dibayar pembalapnya) seperti punya Benny Santoso. Karena jadwalnya bentrok dengan putranya yang ikut kejuaraan gokart, dan balapan lain yang diikuti, belum bisa turun di BRZ Super Series," buka Hilman Sani.

 

Sherly Permatasari dari GT Radial

Iik Sudiro manajer tim B16APSpeed dengan pembalap salah satunya Rio Bramantio pun komplain.

"Pembalap kami kan juga turun di BRZ Super Series selain Kejurnas ITCR 1500. Masak dapatnya paddock tenda. Udah gitu, lokasinya berjauhan dengan pembalap satu tim yang turun di Kejurnas. Padahal kami lihat, ada paddock yang kosong. Kami ada uang, kami sanggup beli paddock di Mandalika," ujar Iik disambut gemuruh yang hadir.

 

Agung MGPA

Lola Moenek selaku Deputi Olahraga Mobil IMI Pusat mengaku mendapat banyak telepon, baik berupa masukan maupun yang komplain.

Halaman:

Tags

Terkini