OTO.VIRALNEWS.ID - "Mohon maaf, kami mengalami kealpaan tentang tidak memasang speed bumb pada Kejurnas Balap Mobil putaran 1 dan 2 kemarin di sirkuit Mandalika," ujar Donny Mahardjono, VP Motorsport MGPA (Mandalika Grand Prix Association).
Oiya, speed bumb adalah semacam handicap yang dipasang di setiap tikungan sirkuit, dengan tujuan agar pembalap memiliki parameter untuk tidak melewati batas luar lintasan balap.
Speed bump merupakan syarat dari FIA, agar sirkuit Mandalika yang didesain untuk balap motor (MotoGP), bisa digunakan untuk balap mobil dengan spesifikasi Grade 3.
Hal itu disampaikan Donny pada acara Silaturahmi dan Evaluasi Mandalika Festival of Speed (MFoS) 2025 di kantor Pride Motorsport jln Cikini Raya Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).
Apa yang disampaikan Donny baru sebagian dari evaluasi yang lebih komprehensif. Pasalnya, memang baru kali pertama Kejurnas balap mobil diselenggarakan di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat itu.
Seluruh perwakilan promotor, pembalap, tim, sponsor, IMI hingga MGPA selaku pengelola sirkuit Mandalika turut menyampaikan uneg-uneg, kritik membangun, usulan dan lain sebagainya.
"Kami akui, beberapa insiden luput dari pengamatan kami, karena untuk Racing Committee memang jumlahnya masih kurang. Kami juga akhirnya memberdayakan marshall yang ada. Ke depan, sebaiknya peralatan komunikasi dengan marshal bisa dua arah, agar bisa mereport insiden yang terjadi ke tower," ungkap Arief Budiarto yang bertindak sebagai CoC (Clerck of The Course).
Ato - sapaan akrab Arief Budiarto - yang juga Ketua Komisi Balap Mobil IMI Pusat meyebut beberapa insiden seperti Re-Start di Krida Agya OMR yang 'berantakan', memaksa memotong laju mobil kompetitor, masih bisa ditolerir lantaran mereka pemula yang baru balap mobil.
Namun permakluman tersebut mendapat respons keras Usman "Gembleh" Adi dari Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI).
"Justru sebaiknya, meski pembalap pemula, kalau melanggar peraturan ya mesti ada sanksi yang berlaku sesuai regulasi. Agar ke depan, mereka tahu kesalahannya dan tidak mengulangi lagi," terang Gembleh.