Penyebab pembalap dengan bendera tim REA Racing ini mengalami crash, dimungkinkan karena masih dalam tahap pengenalan.
Dari yang biasa balap pakai mobil Front Wheel Drive (Honda City Hatchback), sedangkan Subaru BRZ dengan format RWD (Rear Wheel Drive).
"Di tikungan tersebut, saya kehilangan kendali. Namun, meski mobil ringsek parah, Alhamdulilah saya selamat dan tidak ada cedera,” senyum Wildan.
Nah, saat balapan, Wildan menyetir dengan ekstra waspada. Pasalnya, ya, karena mobil tidak seperpect sebelumnya. "Cenderung under steer. Karena saya yakin, sasisnya kena saat crash tersebut."
Namun yang melegakan, berkat kerjasama dan strategi tim yang baik, Wildan dapat menyetir dalam kondisi aman hingga finish bisa P2 di race 1.
Sayangnya, pada race 2 hari Minggu (11/5/2025), ayah satu putri kecil cantik ini tak kuasa 'meredam' keliaran mobilnya.
Di pertengahan balapan, demi bisa mengejar Agung Setiadhi (juara pertama kelas Rookie race 1), Wildan menyetir dengan maximal attack sehingga mobil masuk gravel berpasir. stuck. Sudah berusaha maju - mundur, ban tetap spin.
"Ya udah. Melalui radio, saya minta agar dibantu marshal untuk mendorong mobil. Namun karena didorong marshal, dalam regulasi dilarang, ya saya lanjut masuk pit. DNF," kata Wildan.
Meski begitu, ia happy dan tetap merasa berhasil. Dengan mobil yang pincang, masih bisa menggondol trofi juara kedua. Awal yang baik.
"Memang untuk round satu ini, target saya adaptasi ulang dengan mobil, ngapalin layout sirkuit mandalika dan bisa finish. Eh, malah dikasih bonus naik podium. Ya, Alhamdulillah," beber Wildan.
Setelah round 1, Wildan akan kembali menyempurnakan mobilnya bersama tim. Sehingga lebih siap untuk mengarungi round 2 BRZ Super Series.
Sekaligus untuk menyelaraskan sesuai target jelang awal musim, M. Wildan Rizkyansyah akan berfokus pada progress setiap serinya.