OTO.VIRALNEWS.ID, Naivasha - Ott Tanak berharap bisa kembali bersaing di puncak klasemen Reli Safari, meski kondisi ekstrem kembali menjadi tantangan utama bagi Hyundai di ajang reli bergengsi di Afrika.
Tanak, juara dunia WRC 2019, sempat mendominasi hari pertama dengan memenangkan empat dari enam etape pembuka pada Jumat, membangun keunggulan hingga 46,1 detik atas Elfyn Evans dari Toyota.
Namun, harapannya pupus setelah mengalami masalah mekanis yang membuatnya tertinggal 55,4 detik pada akhir hari.
Mobil Hyundai i20 N milik Tanak mengalami kerusakan pada driveshaft kanan depan setelah memenangkan etape ketujuh—bahkan dengan kondisi ban bocor.
Kerusakan ini menambah catatan buruk Hyundai di Reli Safari sejak kembali ke kalender WRC pada 2021.
Dalam empat edisi terakhir, tim asal Korea tersebut hanya sekali naik podium, sementara Toyota terus mendominasi ajang ini.
Tanak harus bertahan hingga etape sembilan sebelum akhirnya dapat melepaskan driveshaft yang rusak menjelang etape terakhir.
Ia terpaksa menyelesaikan etape tersebut dengan tenaga hanya pada tiga roda, yang akhirnya membuat Evans mengambil alih pimpinan klasemen.
"Kami tahu itu adalah driveshaft, tapi sulit untuk melepasnya. Jika dibiarkan, bisa saja merusak mesin. Untungnya sebelum etape terakhir, kami bisa melepaskannya dan tetap melaju," ujar Tanak, yang turun ke posisi ketiga di belakang Evans dan Kalle Rovanpera.
Saat ditanya soal peluang bangkit dalam 11 etape tersisa, Tanak menjawab, "Kami bisa mencoba, tapi mobil juga harus tetap bertahan. Kita lihat saja, ini reli yang berat dan menuntut, sangat sulit bagi mobil."
Neuville Juga Terhambat Penalti
Selain Tanak, rekan setimnya di Hyundai, Thierry Neuville, juga mengalami hari yang sulit. Seharusnya ia bisa memimpin reli jika tidak mengalami serangkaian penalti waktu.
Neuville mendapatkan penalti dua menit, diawali dengan penalti satu menit karena terlambat enam menit masuk ke area servis, setelah Hyundai memutuskan mengganti driveshaft dan transmisi sebagai tindakan pencegahan.
Penalti tambahan 10 detik akibat jump start, serta masalah ban dan pendinginan yang menyebabkan penalti 50 detik, semakin menjauhkannya dari posisi puncak.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Kondisi di etape ini sangat ekstrem, tapi kami tetap senang bisa bertahan di sini," ujar Neuville, yang menutup hari keempat dengan selisih 1 menit 31,4 detik dari pemimpin reli.