OTO.VIRALNEWS.ID, Jakarta - Sejatinya, kontrak penyelenggaraan Jakarta E-Prix adalah 5 tahun sejak 2020 hingga 2024. Hanya saja, hanya bisa terselenggara 3 round (4 race) karena terjadi pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021.
Maka penyelenggaraan perdana, baru bisa berlangsung pada 2022 (satu race). Lalu, 2023 dengan 2 race. Serta kembali digelar pada 2025 dengan satu race. Kenapa baru terselenggara tahun ini, bukan 2024 lalu?
"Sengaja diajukan penundaan ke 2025, karena berbagai masukan, utamanya karena tahun 2024 dianggap sebagai tahun politik. Dan tahun ini, merupakan penyelenggaraan E-Prix yang terakhir di Jakarta," ungkap Irawan sucahyono, Deputy Project Director Jakarta Formula E.
Lalu, bagaimana kelanjutan Kejuaraan Dunia Balap Mobil Listrik satu-satunya di Asia Tenggara ini?
Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, secara gesit menyampaikan begini. "Kalau mau Jakarta Formula E kembali berlangsung tahun depan, ada syaratnya. Harus lebih murah (commitment fee-nya), harus bisa ditawar. Begitu kan Pak Iwan?," kata Mas Pram tersenyum kepada Iwan Takwin Direktur Utama Jakpro sekaligus kepada Alberto Longo yang ada di sampingnya.
"Ini kan sama-sama butuh. Tidak hanya kami, tapi juga dari pihak Pak Alberto. Itu syarat pertama. Yang berikutnya, event yang diadakan di Jakarta harus betul-betul dipertimbangkan, dan bermanfaat bagi warga," lanjut Mas Pram.
Iwan Takwin menambahkan bahwa pihaknya juga tengah dan terus berdiskusi dengan Alberto Longo selaku Chief Championship Operation Formula E.
"Kami masih melakukan diskusi dengan pihak Pak Alberto. Semoga ada titik temu dan kesepakatan untuk penyelenggaraan Jakarta E-Prix selanjutnya," pungkas Iwan. (budsan)
