VIRALNEWS.ID, Le Mans - Pembalap Ducati, Fabio Di Giannantonio, menghadapi tantangan besar dalam menaklukkan Desmosedici GP25.
Meski sempat tampil baik di beberapa seri awal musim MotoGP 2025, termasuk finis ketujuh di sprint dan kedelapan di balapan utama Le Mans, rider asal Italia itu mengaku masih kesulitan menemukan kenyamanan saat menekan motor saat pengereman.
Kondisi ini membuatnya harus melewati sesi Q1 dan gagal lolos ke Q2 setelah hanya menempati posisi ke-17.
Situasi kontras terlihat dari performa Marc Marquez yang menunjukkan adaptasi luar biasa dengan motor baru Ducati.
Marquez bahkan mampu menyalip juara bertahan Francesco Bagnaia dalam beberapa balapan, menimbulkan anggapan bahwa motor Ducati tahun ini dibuat sesuai dengan gaya balap Marquez. Namun, Di Giannantonio membantah spekulasi tersebut.
Ia menegaskan bahwa motor yang digunakan tetap memiliki basis pengembangan dari musim-musim sebelumnya yang dibangun bersama para pembalap pabrikan, termasuk Bagnaia.
“Motornya pada dasarnya sama, Anda bisa tanyakan langsung ke Gigi Dall’Igna. Marc memang pembalap luar biasa, tapi ini motor juara dunia, bukan motor yang sepenuhnya baru dibuat untuk satu orang,” ujar Diggia, menegaskan bahwa keunggulan Marquez lebih karena bakat alaminya, bukan semata faktor teknis.
Meski dihadapkan pada tantangan teknis dan adaptasi, Diggia tetap optimistis dengan peluangnya di musim ini. Ia percaya dengan kualitas tim dan motornya yang sudah terbukti mampu menang dalam dua musim terakhir.
Menurutnya, Ducati saat ini masih sangat kompetitif dan mampu bersaing di barisan depan jika seluruh elemen tim bekerja secara maksimal.
Menghadapi seri selanjutnya di Silverstone, Di Giannantonio membawa semangat baru meski menyadari masih ada aspek yang perlu dibenahi, khususnya dalam hal grip ban belakang pada fase awal balapan.
“Setidaknya saya tahu apa yang salah di Le Mans dan bisa memperbaikinya. Kami berada di jalur yang benar untuk mengejar ketertinggalan dari para pemimpin klasemen,” tutupnya dengan penuh keyakinan.