OTO.VIRALNEWS.ID, Jakarta - Pembalap MotoGP asal Italia, Francesco "Pecco" Bagnaia, kembali mengalami masa sulit bersama Desmosedici GP25.
Meski sempat meraih dua gelar juara dunia berturut-turut pada 2022 dan 2023, musim ini Bagnaia kesulitan menemukan kembali performa terbaiknya, terutama dalam mengatasi bagian depan motornya yang dinilai kurang mendukung gaya balapnya.
Menurut Bagnaia, kelemahan utama Ducati GP25 terletak pada sistem pengereman saat memasuki tikungan, aspek yang selama ini menjadi kekuatan utamanya.
Kelemahan ini disebutnya sebagai penyebab utama ia tertinggal 31 poin dari Marc Marquez, yang kini menjadi rekan setimnya. "Saya tidak memiliki perasaan yang baik dengan bagian depan," ujar Bagnaia usai insiden jatuh di Tikungan 3 saat balapan.
Kecelakaan tunggal yang dialami Bagnaia saat memasuki Tikungan 3 menjadi pukulan emosional. Ia mengaku tidak menyangka akan terjatuh karena merasa cukup tenang dan puas dengan progres adaptasinya terhadap motor.
Sayangnya, insiden tersebut menambah deret kekecewaan di tengah performa inkonsisten sepanjang musim ini.
Tak hanya kalah dari Marquez, Bagnaia juga harus mengakui keunggulan Alex Marquez yang membela tim satelit Gresini dengan motor versi lama. Saat ini, Bagnaia tertinggal 29 poin dari Alex Marquez, yang bahkan belum menggunakan versi terbaru Desmosedici.
Meski terus mencari solusi, pembalap berusia 28 tahun itu mengakui dirinya terpaksa mengubah gaya balap untuk menyesuaikan dengan karakter motor, sesuatu yang menurutnya tidak ideal.
"Saya mencoba beberapa hal baru, tapi perasaan itu tak kunjung kembali. Saya harus mengubah diri sendiri, tapi ini bukan gaya saya, dan saya tidak nyaman," tutup Bagnaia.