OTO.VIRALNEWS.ID, Lusail – Pebalap muda berbakat Pedro Acosta melayangkan kritik keras terhadap aturan tekanan ban yang diterapkan di MotoGP, menyusul insiden yang menimpa Maverick Vinales di seri Qatar 2025.
Vinales kehilangan posisi kedua usai dijatuhi penalti 16 detik karena tekanan ban motornya dianggap di bawah batas minimum yang diperbolehkan.
Vinales sejatinya tampil impresif di Sirkuit Lusail. Start dari posisi keenam, rider tim Tech3 itu menunjukkan performa luar biasa dengan bersaing ketat melawan Marc Marquez untuk memperebutkan kemenangan.
Ia finis di posisi kedua di belakang Marquez, yang meraih kemenangan pertamanya sejak GP Austin 2024. Namun, penalti yang dijatuhkan pasca balapan membuat Vinales melorot ke posisi ke-14.
Pedro Acosta, rekan sesama pebalap dari KTM, menilai aturan tekanan ban saat ini terlalu kaku dan tidak memperhitungkan faktor cuaca serta dinamika balapan.
“Ada beberapa pebalap lain yang juga mengalami masalah seperti Maverick, tapi dalam konteks berbeda. Seperti di Thailand, banyak yang mengira tekanan ban akan jadi isu besar,” ujar Acosta.
Lebih lanjut, Acosta menyebut bahwa kondisi tekanan ban sangat sulit diprediksi, terutama dengan perubahan suhu dan angin saat balapan berlangsung.
“Menurut saya, aturannya harus ditinjau ulang. Seorang pebalap bisa kehilangan podium atau bahkan kemenangan hanya karena faktor yang tidak bisa mereka kendalikan secara penuh,” ungkapnya kepada GPOne.
Acosta juga menyinggung taktik Marc Marquez yang sempat melambat di tengah balapan GP Thailand untuk menjaga tekanan ban depan motornya. Ia menyayangkan apabila kemenangan seorang pebalap harus dibatalkan karena alasan teknis semacam ini.
“Bayangkan Vinales memenangi balapan, lalu kemenangannya dibatalkan karena tekanan ban. Itu sungguh tidak masuk akal,” pungkas Acosta.