VIRALNEWS.ID, Austin – Balapan MotoGP di Circuit of the Americas (COTA) diwarnai drama strategi ban setelah hujan yang turun sebelum lomba membuat pilihan antara motor basah dan kering menjadi dilema bagi para pembalap.
Marc Marquez, yang start dari posisi terdepan, bersama tim Ducati memilih konfigurasi motor basah, seperti mayoritas pembalap lainnya.
Namun, tiga pembalap—Enea Bastianini, Brad Binder, dan Ai Ogura—mengambil risiko dengan motor yang disiapkan untuk lintasan kering.
Seiring waktu, kondisi lintasan mulai mengering, memaksa Marquez dan kepala teknisnya, Marco Rigamonti, menyusun strategi baru.
Dengan tiga menit tersisa sebelum balapan dimulai, Marquez membuat keputusan mendadak meninggalkan grid dan berlari menuju garasi untuk mengganti motor, yang memicu kekacauan karena beberapa pembalap lain mengikuti langkahnya.
Marquez tampak siap menghadapi risiko start dari posisi terakhir demi menghindari penalti 'ride through', yang mengharuskan pembalap melewati pit lane dengan kecepatan terbatas sebelum kembali ke lintasan.
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat Rigamonti berdiskusi dengan manajer Ducati, Davide Tardozzi, mengenai konsekuensi keputusan Marquez.
Namun, tampaknya tidak ada kejelasan terkait regulasi mengenai pergantian motor dalam situasi ini.
Keputusan Race Direction untuk mengibarkan bendera merah memberikan keuntungan bagi Marquez dan para pembalap lainnya yang mengganti motor, karena prosedur start diulang dan semua strategi awal menjadi tidak relevan.
Hal ini merugikan pembalap seperti Bastianini, Binder, dan Ogura, yang telah mengambil keputusan tepat sejak awal.
Situasi ini menyoroti ketidakjelasan regulasi dalam skenario pergantian motor sebelum start, yang kemungkinan besar akan menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara kejuaraan untuk menghindari ketidakadilan di masa mendatang. (lil)
