Benteng Teknologi di Balik Ketangguhan Baterai Chery TIGGO 8 CSH
Langkah berani yang diambil Chery bukanlah pertaruhan tanpa dasar, melainkan keyakinan penuh pada benteng teknologi yang melindungi baterai TIGGO 8 CSH.
SUV yang telah memenangkan kepercayaan lebih dari satu juta keluarga di seluruh dunia ini menggunakan baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas 18,3 kWh.
Baterai ini tak hanya mengantongi sertifikasi IP68 Waterproof yang menjamin ketahanannya terhadap air dan debu, tetapi juga terbukti andal beroperasi pada rentang suhu ekstrem dari -35°C hingga 60°C.
Dengan kemampuan jelajah hingga 90 km dalam mode full EV, baterai ini juga mendukung pengisian daya cepat (fast charging) melalui port CCS2, yang mampu mengisi daya dari 30% ke 80% hanya dalam waktu 20 menit.
Struktur pelindung Chainmail Battery Safety Structure, dirancang dengan 14 titik penahan (Safety Anchor Points) yang inovatif, mampu meningkatkan kekuatan sasis sebesar 7% dan menahan tekanan ekstrusi hingga 200 KN.
Proteksi ini diperkuat dengan sistem insulasi berlapis: 10 lapis di bagian bawah, 15 lapis di samping, dan 16 lapis insulasi termal.
Ketangguhan ini sebelumnya telah teruji melalui serangkaian tantangan keselamatan ekstrem di China, termasuk spiral rollovers, tabrakan ganda, uji tekanan tumpukan 7 mobil, uji intrusi 55 km/jam, uji jatuh dari ketinggian 4,9 meter, hingga uji semprotan garam selama 720 jam.
Melalui inovasi berkelanjutan dan pengujian ketat, Chery mendedikasikan diri untuk menciptakan pengalaman mobilitas yang lebih aman.
Inisiatif di Indonesia ini menjadi bukti nyata komitmen Chery dalam menghadirkan rekayasa spesifik pasar.
Membangun momentum ini, Chery berencana memperluas program tantangan keselamatan ekstremnya ke pasar global utama lainnya, termasuk Afrika Selatan, Brasil, dan Meksiko, untuk terus menetapkan tolak ukur keselamatan global baru bagi kendaraan elektrifikasi dan mempercepat evolusi teknologi Chery Super Hybrid. (bud)